DEPOSTSOLO,- Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, terus menggenjot kegiatan-kegiatan yang masuk dalam 10 program prioritasnya.
Beragam progam itu digalakkan untuk mengatasi berbagai pekerjaan rumah yang dihadapi, meliputi: gelaran pemilu dan pilkada 2024, pengentasan kemiskinan, pendidikan, kesehatan, peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan sebagainya.
Mengutip dari Jatengprov.go.id Nana mengatakan, 10 prioritasnya itu meliputi:
1. Menyukseskan penyelenggaraan Pemilu serentak 2024 secara Luber dan Jurdil.
2. Menjaga stabilitas sosial, ekonomi, politik, keamanan dan ketertiban masyarakat.
3. Pengendalian inflasi dan ketahanan pangan.
4. Penuntasan pengentasan kemiskinan ekstrem, penurunan angka pengangguran dan stunting.
5. Penanganan dampak perubahan iklim (kekeringan, polusi, dan karhutla).
6. Peningkatan kualitas sistem Pendidikan vokasi.
7. Pengembangan pariwisata dan peningkatan daya saing UMKM di sektor ekonomi kreatif.
8. Pengembangan sistem ekonomi sirkular dan transisi energi.
9. Pengembangan layanan publik dengan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).
10. Meningkatan pengawasan internal Aparatur Sipil Negara (ASN).
Dari 10 program prioritas yang digalakkan, imbuh Pj Gubernur Jateng, secara simultan dikerjakan guna mendapatkan output yang jelas.
Dalam menyukseskan penyelenggaraan Pemilu serentak 2024 secara langsung, umum, bebas, rahasia (Luber) serta jujur dan adil (Jurdil), Pj Gubernur Jateng berkali-kali berkoordinasi dengan berbagai stakeholder maupun memberikan edukasi kepada masyarakat, agar perhelatan politik lima tahunan itu sukses.
Selama dua bulan terakhir ini, ia berkoordinasi dengan Polda Jateng, Kodam, KPU, Bawaslu, organisasi masyarakat, akademisi, mahasiswa, dan lainnya. Semua itu untuk menyukseskan gelaran pemilu 2024.
“Seluruh komponen masyarakat perlu bersatu dan berkolaborasi dalam menyukseskan semua tahapan Pemilu, hingga terpilih pemimpin yang mampu membawa Indonesia ke arah kemajuan,” kata Nana.
Dalam prioritas pengendalian inflasi dan pengendalian pangan, terangnya, berbagai program juga dilakukan. Termutakhir, Pemprov Jateng menggelontorkan beras cadangan sebanyak 151 ton beras di daerah tingkat kemiskinan ekstrem, gerakan pangan murah (GPM) yang sudah dilakukan lebih dari 400 kali, pemantauan harga sembako di lapangan, dan lainnya.
“Pemprov punya cadangan beras, ini sudah kami gelontorkan juga di kabupaten/ kota untuk menstabilkan harga pangan dan beras,” ujar Nana.
Untuk program pengentasan kemiskinan ekstrem, penurunan angka pengangguran dan stunting, Pemprov Jateng juga sudah melakukan berbagai langkah-langkah intervensi, baik dengan menggunakan dana APBD, menggandeng Baznas Jateng, maupun pihak swasta.