Mengenal Sejarah Kue Putu dan Resepnya , Kudapan Tradisional dengan Suara Unik

banner 468x60
banner 468x60

Depostsolo.com– Pernahkah mendengar kata Kue Putu? kudapan tradisional yang dijual pedagang keliling dengan suara unik. Suara unik ini dihasilkan dari uap ketika memasak kue yang sat ini. Kue Putu berbentuk lonjong dengan warna hijau atau putih berisi gula merah dan ada taburan kelapa parut yang gurih.

Bukan hanya bunyinya yang unik namun juga cara membuatnya yang unik, Kue Putu terbuat dari tepung beras dimasukan ke dalam buluh bambu dengan isian gula merah. Lalu Bambu berisi kue putu di kukus dengan cara yang berbeda.

banner 336x280

Sejarah Kue Putu

Kue Putu berasal dari kata bahasa Jawa dari kata Puthu atau Puthon dengan makna Bundar atau Lingkaran, hal ini mengacu pada buluh bambu yang berbentuk lingkaran.
Sementara dalam bahasa jawa Puthu dalam serapan bahasa Indonesia adalah Puthu Bumbu yang bermakna kue ku Isian yang terbuat dari Bambu.

Kue Putu * foto : Restiyan

Kue “puthu” diambil sekitar 1630 di Desa Wanamarta, Jawa Timur. Di dalam naskah tersebut kata puthu muncul saat Ki Bayi Panurta meminta santrinya menyediakan hidangan pagi.

Dari hidangan tersebut terdapat puthu sebagai makanan pembuka atau camilan. Nama ini juga muncul dalam Serat Centhini sebagai salah satu kudapan yang ditulis pada 1814 di masa kerajaan Mataram.

BACA JUGA : 10 Makanan Khas Jogja Ikonik Bikin Rindu Kampung Halaman

banner 336x280
BACA JUGA:  Resep Serabi Solo Lembut Simple dan Mudah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar