Mengenang Tragedi Bintaro 1987, Sejarah Kelam yang Diingat Kembali Imbas Kecelakaan KA Turangga – Bandung Raya

banner 468x60
banner 468x60

DEPOSTSOLO.COM –  Peristiwa keelakaan KA Turangga dengan KA Lokal Bandung Raya di petak jalur Stasiun Cicalengka – Haurpugur Bandung, Jawa Barat pada pukul 06.30 WIB, Jumat (5/1/2024), membangkitkan kembali ingatan masyarakat dengan kecelakaan Kereta Api Maut Tragedi Bintaro pada 1987.

Tragedi ini menjadi catatan paling kelam dalam sejarah perkeretaapian Indonesia. Bagi yang belum mengenal Tragedi Bintaro 19 Oktober 1987 berikut adalah penjelasannya.

banner 336x280

Tragedi Bintaro merupakan peristiwa tabrakan antara KA 220 Patas Merak dengan KA 225 di Pondok Betung, Bintaro. Kedua kereta tersebut ringsek akibat benturan keras 34 tahun silam.

Keduanya melintas satu rel yang sama dari arah yang berlawanan. Tabrakan pun tak terelakan pada pukul sekitar 07.00 WIB. Kecelakaan tersebut mengakibatkan lokomotif dan gerbong pertama pada kedua kereta hancur.

Diketahui KA 220 relasi Tanah Abang-Merak berangkat dari Stasiun Kebayoran menuju Stasiun Sudimara. Hal ini lantas mengagetkan petugas Stasiun Sudimara lantara tiga jalur kereta sudah terisi.

Pemimpin Perjalanan Kereta Api (PPKA) Stasiun Sudimara kemudian meminta persilangan kereta di Stasiun Kebayoran. Namun, terjadi pergantian petugas PPKA di Stasiun Kebayoran yang tidak mengetahui rencana tersebut.

Setelah terlambat mengetahui rencana persilangan kereta tersebut, petugas lantas berusaha mengosongkan salah satu kereta di Sudimara untuk KA 220 dengan melakukan langkah darurat, yakni memindahkan rangkaian KA 225 dari kereta 3 ke kereta 1.

banner 336x280
BACA JUGA:  Bikin Merinding, 7 Tempat Seram di Kota Solo Cocok untuk Uji Nyali